Genshin Impact Terancam Diboikot, Dituding Diskriminasi Budaya!

Genshin Impact dihebohkan dengan tuduhan apropriasi budaya dan pemutihan dalam trailer terbarunya. Sebuah petisi di Change.org telah mengumpulkan 60.915 tanda tangan dari target 75.000 tanda tangan.

Petisi tersebut berisi mendesak MiHoYo, sebagai perusahaan pengembang Genshin Impact, untuk menghentikan perampasan budaya dan whitewashing dalam game mereka. Selain itu, para pemohon meminta perusahaan ini untuk berkolaborasi dengan pakar budaya adat, agar bisa memperkenalkan karakter dengan tepat.

Pada trailer terbarunya, disebutkan bahwa Genshin Impact telah melakukan whitewashing pada skin karakternya yang memperkenalkan wilayah baru Natlan.

gamerant.com

Natlan adalah wilayah baru yang terinspirasi dari Amerika Latin, tapi mencakup karakter yang berdasarkan pada dewa-dewa Afrika. Namun, semua karakter digambarkan sebagai orang kulit putih, yang menyebabkan beberapa pemain menyerukan boikot, kecuali jika pengembang Hoyoverse melakukan perubahan.

Hoyoverse telah merilis trailer promosi untuk update Natlan Genshin Impact yang menampilkan karakter-karakter seperti Ororon, yang tampaknya terinspirasi dari ọlọrun, dewa dalam agama Yoruba di Afrika; Mavuika, yang kemungkinan berdasarkan dewa api suku Māori, Mahuika; dan Kinich, yang nama dan asalnya mirip dengan dewa matahari suku Maya, Kinich Ahau.

Meski penggemar senang melihat representasi budaya ini dalam RPG, tapi mereka menolak penggambaran karakter-karakter ini dengan kulit berwarna terang atau putih.

Hingga saat ini masih belum ada kepastian bagaimana tanggapan MiHoYo dalam kasus ini, namun petisi ini menonjolkan pentingnya representasi budaya yang akurat dan terhormat dalam industri game.

Dapatkan berita game terbaru dan info diskon menarik di PasarGames!

Leave a comment